Tadi
sepulang sekolah aku disodori selembar kertas oleh bapakku yang intinya aku
disuruh untuk membacanya, ya membacanya. Saat membacanya air mataku menetes.
Apasih yang buat air mataku menetes? Apasih yang aku baca?
Bacaannya
seperti ini. Coba deh dibaca!
Seorang anak mencari Ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di
dapur.
Kemudian dia mengulurkan tangannya dan memberikan sehelai kertas yang sudah ia
siapkan sehari sebelumnya.
Sang Ibu segera membersihkan tangan lalu menerima kertas yang diulurkan oleh
anaknya dan membacanya.
Ongkos bantuin Ibu:
1) Bantu pergi ke warung : Rp 20.000
2) Jagain ade : Rp 20.000
3) Buang sampah : Rp 5.000
4) Beresin tempat tidur : Rp 10.000
5) Nyiram bunga : Rp 15.000
6) Nyapu halaman : Rp 15.000
TotaL : Rp 85.000,00
Selesai membaca kertas tersebut Sang Ibu hanya tersenyum memandang
anaknya. Si Anak pun tersenyum penuh kemenangan.
Lalu Sang Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang
sama
1) Ongkos mengandungmu selama 9 bulan-GRATIS
2) Ongkos menyusuimu anakku-GRATIS
3) Ongkos berjaga malam karena menjagamu-GRATIS
4) Ongkos air mata yang menetes karenamu-GRATIS
5) Ongkos khawatir krn memikirkan keadaanmu-GRATIS
6) Ongkos menyediakan makan, minum, pakaian dan keperluanmu-GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku-GRATIS
Air mata Si Anak berlinang setelah membacanya. Si Anak menatap wajah
Ibunya, memeluknya dengan erat dan berbisik sambil terisak di dekat
telinga Ibunya :
AKU SAYANG IBU! UDAH GAK ADA LAGI YANG PERLU DIBAYAR OLEH IBU, UDAH LUNAS
SEMUANYA. BUKAN IBU YANG HUTANG SAMA AKU, TAPI AKU YANG UTANG SAMA IBU.
Ya
memang mustahil membalas semua jasa ibu. Namun setidaknya nasihat di bawah ini
masih mampu kita lakukan,
“Nak,
orang tua itu menyayangi anak tanpa pamrih sedikitpun. Apa yang diberikan
orangtua itu hanyalah wujud kasih sayang yang tulus untuk anak-anaknya. Sebesar
apa kasih sayang orangtua, akan terlihat dari perjuangan orang tua dalam
membesarkan anak-anaknya. Membalas jasa orang tua tidak akan mungkin bisa
dilakukan oleh seorang anak. Yang paling mungkin dilakukan adalah membalas jasa
orang tua dengan cara melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik kepada
anak-anak kita. Didik dan perlakukan anak-anak kita dengan baik jauh lebih baik
dari apa yang engkau terima dulu. Melihat anak-anak kita tumbuh cerdas dan
berakhlak baik adalah balasan terbaik untuk ibu.”
Selembar
kertas yang ku baca tadi adalah Wa Islama sebuah Buletin Da’wah. Dan cerita
diatas diambil dari http://alfajarkualakapuas.blogspot.com/2012/04/betapa-besar-kasih-sayang-ibu-untuk.html
Semoga
Bermanfaat ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar