TUGAS BAHASA INDONESIA
Nama : Agista Surya Bawana (02)
Dhea Adzana P (09)
Diana Citrasari (10)
Kholid Muaffa (20)
Kelas : VIII C
KD. Mendiskripsikan Ciri-ciri
puisi dari Antologi Puisi
1.
Identitas Buku
a.
Judul Buku : Priangan Si Jelita
b.
Pengarang : Ramadhan K.H
c.
Penerbit : PT Pustaka Jaya
d.
Pencetak : PT Pustaka Jaya
e.
Jumlah Halaman : 42 Halaman
f.
Edisi : 2006
g.
Tahun Terbit : 2006
h.
Kota Terbit : Jakarta
i.
Jumlah Puisi : 3 Judul Puisi Setiap
Judul 7 Puisi
2.
Analisis
a.
Puisi Tanah Kelahiran bagian 1
1)
Struktur Batin
a)
Tema :
Tema puisi adalah kecintaan alam
b)
Nada/Perasaan Penyair :
Perasaan penyair pada puisi tersebut adalah perasaan kagum
c)
Suasana/Perasaan Pembaca :
Suasana pada puisi tersebut adalah perasaan kagum
2)
Struktur Fisik
a)
Rima
Rima pada puisi tersebut adalah :
(1)
Rima Berpeluk (a-b-b-a) contohnya:
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadis-gadis dari bukit.
Nyanyikan kentang sudah digali,
kenakan kebaya merah ke pewayangan.
(2)
Rima Terus
(a-a) contohnya:
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di air tipis menurun
(3)
Rima bebas
(a-b-c-a) contohnya:
Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pohon pina,
terbang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanprahu.
b)
Gaya Bahasa :
Gaya bahasa pada puisi adalah :
(1)
Paralelisme Bait
Contohnya bait ke 2 diulang
pada bait ke 4, dengan sedikit perubahan:
Bait 2:
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di air tipis menurun
Bait 4:
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun
(2)
Aliterasi
Contohnya bait ke 3 baris ke 2, yaitu:
dikenal gadis-gadis dari bukit.
c)
Citraan :
Citraaan pada puisi tersebut adalah :
(1)
Pendengaran. Contohnya pada
bait pertama baris pertama, “Seluring di pasir ipis, merdu”
(2)
Penglihatan. Contohnya pada
bait ke 2 baris ke 2, “Jamrut di air tipis menurun”
d)
Diksi :
Diksi pada puisi tersebut adalah :
(1)
Konotatif. Contoh pada bait ke
3 baris pertama, yaitu:
“Membelit tangga di tanah merah”
(2)
Denotatif.
Contoh pada bait ke 1 baris ke 4, yaitu;
“Burangrang-Tangkubanprahu.”
e)
Tipografi
Tipografi pada puisi tersebut adalah konfensional/biasa, yaitu 4-2-4-2
f)
Penyimpangan Bahasa
Tidak ada penyimpangan bahasa pada puisi ini.
b.
Puisi Tanah Kelahiran bagian 5
1)
Struktur Batin
a)
Tema :
Tema puisi adalah kesengsaraan
b)
Nada/Perasaan Penyair :
Perasaan penyair pada puisi tersebut adalah simpati, iba, kasihan
c)
Suasana/Perasaan Pembaca:
Suasana pada puisi tersebut adalah simpati, iba, kasihan
2)
Struktur Fisik
a)
Rima
(1)
Rima Pasang (a-a-b-b) contohnya :
Dan mawar merah
disobek di tujuh arah
dikira orang menyanyi,
lewat di kayu kecapi.
(2)
Rima Bebas
(a-b-c) contohnya:
Hijau tanahku,
hijau Tago,
dijaga gunung-gunung berombak
b)
Gaya Bahasa :
Gaya bahasa pada puisi adalah
(1)
Alitrasi
Contohnya bait
ke 1 baris ke 3, yaitu:
Di jaga gunung-gunung
berombak
(2)
Paralelisme Bait
Contohnya bait
ke 1 diulang pada bait ke 3 dan 5, yaitu
Hijau tanahku,
hijau Tago,
dijaga
gunung-gunung berombak
(3)
Personifikasi
Contohnya pada bait ke 1 baris ke 3,
yaitu:
Dijaga gunung-gunung berombak
c)
Citraan :
Citraaan pada puisi tersebut adalah
(1)
Pendengaran. Contohnya pada bait ke 4 baris ke 4, yaitu:
tangiskan lagu
kinanti.
(2)
Penglihatan. Contohnya pada bait ke 4 baris pertama, yaitu:
Dan perawan sendirian,
d)
Diksi :
Diksi pada puisi tersebut adalah
(1)
Konotatif. Contohnya:
“lewat di kayu
kecapi.” Dan “disamun di tujuh jalan”
(2)
Denotatif. Contohnya:
“Dikira orang
menyanyi”
e)
Tipografi
Tipografi pada puisi tersebut adalah konvensional/biasa, yaitu 3-4-3-4-3
f)
Penyimpangan Bahasa
Tidak ada penyimpangan bahasa dalam
puisi tersebut
c.
Puisi Tanah Kelahiran bagian 6
1)
Struktur Batin
a)
Tema :
Tema puisi adalah lingkungan
b)
Nada/Perasaan Penyair :
Perasaan penyair pada puisi tersebut adalah sedih, prihatin
c)
Suasana/Perasaan Pembaca:
Suasana pada puisi tersebut adalah sedih, prihatin
2)
Struktur Fisik
a)
Rima
Rima pada puisi tersebut adalah
(1)
Berpeluk (a-b-b-a). contohnya:
Seluring berkawan pantun
Tengiskan derita orang priangan
Selendang merah, merah darah
Menurun di cikapundung
(2)
Silang (a-b-a-b). contohnya:
Seluring menyendiri di tepi-tepi
Tangiskan keris hilang di sumur,
Melati putih, putih hati,
Hilang kekasih dikata gugur.
b)
Gaya Bahasa :
Gaya bahasa pada puisi adalah
(1)
Paralelisme bait. Contohnya bait ke 2 diulang pada bait ke 4 dengan sedikit
perubahan, yaitu:
Bait 2:
Bandung, dasar di danau
lari tertumbuk
di bukit-bukit.
Bait 4:
Bandung, dasar di danau,
derita
memnatul di kulit-kulit.
(2)
Tautotes. Contohnya
“Selendang merah, merah darah” dan “Melati putih, putih hati”
(3)
Personifikasi. Contohnya
Seluring berkawan pantun
(4)
Aliterasi. Contohnya
Seruling menyendiri di tepi-tepi
c)
Citraan :
Citraaan pada puisi tersebut adalah
(1)
Perasaan. Contohya
Tangiskan derita orang priangan
d)
Diksi :
Diksi pada puisi tersebut adalah
(1)
Konotatif. Contohnya
“Derita
memantul di kulit-kulit”
(2)
Denotatif. Contohnya
“Tangiskan
derita orang Priangan”
e)
Tipografi
Tipografi pada puisi tersebut adalah konvensional/biasa, yaitu 4-2-4-2
f)
Penyimpangan Bahasa
“Bandung, dasar di danau.” Seharusnya “Bandung di dasar danau.”
d.
Puisi
Pembakaran bagian 1
1)
Struktur Batin
a)
Tema :
Tema puisi adalah penderitaan
b)
Nada/Perasaan Penyair :
Perasaan penyair pada puisi tersebut adalah sedih
c)
Suasana/Perasaan Pembaca :
Suasana pada puisi tersebut adalah haru
2)
Struktur
Fisik
a)
Rima
Rima pada puisi tersebut adalah
(1)
Aliterasi
(a-a-a). Contohnya:
Pacar!
Coklat matamu subur,
Coklat darah tanah cianjur.
(2)
Patah
(a-b-b). Contohnya;
Pacar!
Coklat matamu subur,
Coklat darah tanah cianjur.
(3)
Terus (a-a-a)
Pacar!
Yang lain tak ada.
Kau dan aku hanya.
b)
Gaya Bahasa
Gaya Bahasa pada puisi tersebut adalah
(1)
Anafora,
pengulangan kata “pacar!” pada setiap baris pertama di semua bait dengan
sedikit tambahan. Contohnya:
Bait 1:
Pacar!
Coklat matamu subur,
...
Bait 2:
Tapi pacar!
Yang meneteskan air hujan
...
Bait 3:
Dan
pacar!
Bulan perak telah bertukar bara api.
...
Bait 4:
Pacar!
Yang lain tak ada.
...
(2)
Epizeuksis. Contohnya bait 3 baris ke 3 yaitu:
Dan aku dan aku lagi
(3)
Metafora.
Contohnya bait 3 baris ke 2 yaitu:
“Bulan perak telah bertukar bara api”
c)
Citraan
(1)
Perasaan.
Contohnya
Yang meneteskan air hujan
d)
Diksi
Diksi pada puisi tersebut adalah
(1)
Konotatif.
Contohnya
“yang mesti membalik tanah”
(2)
Denotatif.
Contohnya
“yang lain tak ada”
e)
Tipografi
Tipografi pada puisi tersebut adalah
konfensional/biasa, yaitu 3-5-5-3
f)
Penyimpangan
Bahasa
“tak” seharusnya ‘tidak”
“kau dan aku hanya” seharusnya “hanya kau dan aku”
“seperti meneteskan air hujan di mata kedua belah”
seharusnya “yang meneteskan air hujan di kedua belah mata”
3.
Kesimpulan
Analisis
a.
Struktur
Batin
1)
Tema
Dari 10 puisi yang
telah kami analisis memiliki tema : kekaguman dengan alam, kesengsaraan, budi
pekerti, kebimbangan hati. Tema yang paling dominan yaitu:
a)
Tema kekaguman
dengan alam contohnya pada puisi Tanah Kelahiran bagian
1
b)
Tema
penderitaan contohnya pada Puisi Pembakaran bagian 1
2)
Nada
Dari 10 puisi yang
telah kami analisis memiliki nada: cemas, sedih menasehati, haru, dan kagum. Nada
yang paling dominan yaitu :
a)
Nada kagum
terhadap alam. Contohnya pada puisi Tanah Kelahiran
bagian 1.
b)
Nada haru.
Contohnya pada puisi Pembakaran bagian 1.
3)
Suasana
Dari 10 puisi yang
telah kami analisis memiliki suasana: cemas, sedih menasehati, haru, dan kagum.
Suasana yang paling dominan yaitu :
a)
Suasana haru.
Contohnya pada puisi Pembakaran bagian 1.
b)
Suasana
kagum. Contohnya pada puisi Tanah Kelahiran bagian 1.
4)
Amanat
Berhubung
puisi-puisi yang ada dalam antologi puisi “Priangan Si Jelita” merupakan suatu
rangkaian peristiwa. Jadi amanat yang ada di dalam antologi ini adalah kita
harus menjaga kelestarian lingkungan buktinya pada puisi berjudul Pembakaran 1.
kita harus sabar dalam menghadapi percobaan buktinya terdapat pada puisi
berjudul Pembakaran bagian 7.
b.
Struktur
Fisik
1)
Rima
Dari 10 puisi yang
telah kami analisis setiap baitnya tidak menggunakan rima yang sama, hanya satu
puisi yang semua baitnya menggunakan rima yang sama. Rima-rima yang digunakan yaitu:
rima silang, bebas, peluk, aliterasi, terus, patah, pasang. Rima yang paling dominan
adalah rima merdeka/bebas. Contohnya pada puisi
Tanah Kelahiran bagian 1.
Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pohon pina,
terbang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanprahu.
2)
Gaya Bahasa
Dari 10 puisi yang
telah kami analisis menggunakan beberapa gaya bahasa yaitu: anafora, epizeuksis, paralelisme bait, tautotes, aliterasi,
personifikasi. Gaya bahasa yang paling dominan yaitu:
a)
gaya bahasa
paralelisme bait contohnya pada puisi berjudul Dendang Sayang bagian 3.
b)
Gaya bahasa aliterasi
contohnya pada puisi berjudul Dendang Sayang bagian 3.
3)
Citraan
Dari 10 puisi yang
telah kami analisis menggunakan beberapa citraan yaitu: pendengaran,
penglihatan, perasaan dan gerak. Citraan yang paling dominan yaitu:
a)
Citraan
pendengaran conohnya pada puisi Tanah Kelahiran bagian 5.
b)
Citraan perasaan
contohnya pada puisi Pembakaran bagian 7.
c)
Citraan
penglihatan contohnya pada puisi Tanah Kelahiran bagian 1.
4)
Diksi
Dari 10 puisi yang
telah kami analisis banyak menggunakan kata konotatif contohnya pembakaran
bagian 1.
5)
Tipografi
Dari 10 puisi yang
telah kami analisis menggunakan tipografi biasa/konfensional contohnya pada
semua
6)
Penyimpangan
Bahasa
Dari 10 puisi yang telah
kami analisis tidak begitu banyak penyimpangan bahasa yang ada, jika ada
penyimpangan tersebut berupa pembalikan letak kata seperti pada puisi Pembakaran
bagian 1. Dan pengurangan atau penggantian huruf atau suku kata.
Maaf jika ada kesalahan penulisan kata, dan untuk Dhea, Diana, Kholid maaf kalau nggak bilang sebelum nge-post. Semoga bermanfaat!!!
Terima kasih
BalasHapus